Monday 6 May 2013

SURAT CINTA UNTUK GURU TANGGAMUS, Renungan 2 mei 2013


BERILAH RUANG DAN PENGALAMAN, ANAK AKAN
MENJADI BINTANG
(Surat Cinta  Untuk Para Pendidik Kita, Renungan 2 mei 2013)
Oleh: M.Munawar*

Bapak Ibu Guru yang terkasih…Tahukah Anda, benda yang paling berperan penting di alam jagat raya ini? Dia adalah bintang. Ya bintang adalah benda langit yang mempunyai cahaya luar biasa, bintang adalah benda langit yang berenergi luar biasa. Namun bintang terkadang tampak redup,  sungguh bukan karena cahaya dan energinya yang berkurang atau bahkan hilang, tetapi karena bintang itu tertutup kabut. Maka tatkala kabut itu hilang bintang itu akan mengeluarkan cahaya dan energinya yang luar biasa.


Demikian juga anak didik kita. Mereka adalah bintang yang bertaburan  di langit atmosfir sekolah kita. Mereka mempunyai potensi yang luar biasa. Mereka siap memancarkan sinarnya untuk kemajuan bangsa. Mereka siap memberikan energinya untuk kebaikan bangsa. Namun sinar mereka terkadang redup, energi mereka tampak loyo. Tetapi sungguh bukan sinar dan energi mereka yang berkurang atau hilang, tetapi sinar dan energi mereka yang tertutup kabut. Maka tugas kita adalah menghilangkan kabut-kabut itu.

Bapak  dan Ibu Guru terkasih… Prof. DR Howard Gardner, pakar multiple intelegence, membuktikan bahwa anak akan belajar maksimal dan potensinya melejit jika mereka belajar sesuai dengan gaya kecerdasan belajarnya. Anak-anak mempunyai gaya kecerdasan belajar yang beragam;  ada kecerdasan berbahasa (linguistic intelegence), Kecerdasan logika-matematika (logical mathematic), Kecerdasan ruang (Spatial Intelegence), Kecerdasan gerak  (Kinestetic Intelegence), kecerdasan musik ( musical Intelegence), kecerdasan beriteraksi sosial (inter personal intelegence), kecerdasan mengenal diri sendiri (intra personal intelegence).

Bapak Ibu Guru terkasih …Tugas kita bukan sekadar memindahkan (transver) ilmu dari otak kita ke otak siswa, tetapi membuat anak belajar. Belajar adalah perubahan perilaku akibat sebuah pengalaman (Piaget). Belajar adalah perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, belajar adalah perubahan dari tidak bisa menjadi bisa, belajar adalah perubahan dari tidak terampil menjadi terampil, belajar adalah perubahan dari tidak baik menjadi baik. Perubahan itu akibat dari pengalaman belajar yang kita desain.

Maka kita  harus memberdayakan (empowering) dan mengayakan(enrichment) potensi anak  dengan merancang sebuah aktivitas yang harus dilakukan anak kemudian memberi ruang agar anak  melakukan aktivitas itu sehingga anak mendapat pengalaman belajar. Pada ruang inilah anak akan menunjukkan ekspresi dan prestasinya.

Bapak dan Ibu Guru terkasih… setidaknya ada tiga ranah yang harus dikembangkan pada diri anak, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif adalah ranah yang terkait dengan kemampuan logika dan berpikir anak. Ranah afektif adalah ranah yang terkait dengan kemampuan bersikap anak. Ranah Psykomotorik adalah ranah yang terkait dengan ketarmpilan atau skill anak.

Bapak dan Ibu guru terkasih… ada satu hal yang tidak boleh kita lupakan, dalam membantu mengembangankan   kemampuan pada tiga ranah tersebut yaitu membingkainya dengan semangat nilai-nilai Ketruhanan (religious). Karena dengan membingkai anak dengan nilai-nilai ketuhanan kehidupan anak akan lebih bermakna.

Bapak Ibu terkasih… lalu muncul pertanyaan bagaimana caranya agar kognitif, afektif, psikomotorik yang di bingkai oleh nilai-nilai ketuhan berkembang maksimal. Pertanyaan sederhana ini akan terjawab dengan jawaban sederhana pula  yaitu “BERILAH CINTA PADA MEREKA SAAT MEREKA BERUSAHA MENGEMBANGKAN KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSKOMOTORIKNYA.”

Bapak Ibu Guru terkasih… sejatinya setiap manusia termasuk anak-anak kita mempunyai liam kebutuhan dasar yang harus dipenuhi yaitu diberi rasa aman( perhatian), dipahami, dihargai, dimengerti, dicintai.

Bapak IBu terkasih… ada baiknya kalau kita merenungi hal-hal berikut:
a.     ketika kita tak memberI rasa aman ( perhatian) pada anak kita maka biasanya anak kita akan Cemas,  gelisah, Menjadi takut dan menangis , menjadi bandel, putus asa, tidak percaya diri,menyendiri, pendiam, agresif, emosional .
b.     Ketika kita tidak mau mengerti tentang anak kita biasannya mereka akan  Menangi Menyindiri menyendiri tidak mau komunikasi lari dari rumah tidak percaya diri suka bertindak negatif  dan Kecewa.
c.     Ketika kita tidak menghargai anak kita biasannya mereka akan Malu, minder, pendiam, Membangkang,  sedih,  membandel,  tdk puas, acuh tak acuh,  pasif, stress , cari tempat pelarian , dan lari dari rumah
d.     Ketika kita tidak memahami mereka mereka akan Kecew a, Menangis,Kesepian
Mogok belajar
,  tdk puas, acuh tak acuh,  pasif dan stress,  Kecewa, memberontak
Mogok belajar
e.      Ketika kita tidak mencintai mereka  akan Nakal, Ngambeg, menangis
Rendah diri
,minder, menjauhi ortu, pendiam, irihati,p endendam,tdk punya kepribadian, cari cinta di luar rmh

Bapak Ibu terkasih…mudah-mudahan Bapak Ibu mampu mengembangkan anak-anak kita untuk menjadi bintang-bintang yang bermakna untuk kehidupan dan peradapannnya.

Akhirnya saya ucapkan selamat mengenang hari 2 mei ini, mudah-mudahan hari tersebut selalu memperingatkan diri kita untuk menjadi guru yang mampu menjadikan anak-anak kita sebagai bintang yang bermakna untuk kehidupannya.

*Pengawas Dinas Pendidikan Tanggamus

No comments:

Post a Comment

bali

bali