BERILAH RUANG DAN
PENGALAMAN, ANAK AKAN
MENJADI BINTANG
(Surat
Cinta Untuk Para Pendidik Kita, Renungan
2 mei 2013)
Oleh: M.Munawar*
Bapak Ibu Guru yang terkasih…Tahukah Anda, benda yang paling
berperan penting di alam jagat raya ini? Dia adalah bintang. Ya bintang adalah
benda langit yang mempunyai cahaya luar biasa, bintang adalah benda langit yang
berenergi luar biasa. Namun bintang terkadang tampak redup, sungguh bukan karena cahaya dan energinya
yang berkurang atau bahkan hilang, tetapi karena bintang itu tertutup kabut.
Maka tatkala kabut itu hilang bintang itu akan mengeluarkan cahaya dan energinya
yang luar biasa.
Demikian juga anak didik kita. Mereka adalah bintang yang bertaburan
di langit atmosfir sekolah kita. Mereka mempunyai potensi yang
luar biasa. Mereka siap memancarkan sinarnya untuk kemajuan bangsa. Mereka siap
memberikan energinya untuk kebaikan bangsa. Namun sinar mereka terkadang redup,
energi mereka tampak loyo. Tetapi sungguh bukan sinar dan energi mereka yang berkurang
atau hilang, tetapi sinar dan energi mereka yang tertutup kabut. Maka tugas
kita adalah menghilangkan kabut-kabut itu.
Bapak dan Ibu
Guru terkasih… Prof.
DR Howard Gardner, pakar multiple intelegence, membuktikan bahwa anak akan
belajar maksimal dan potensinya melejit jika mereka belajar sesuai dengan gaya kecerdasan
belajarnya. Anak-anak mempunyai gaya kecerdasan belajar yang beragam; ada kecerdasan berbahasa (linguistic intelegence),
Kecerdasan logika-matematika (logical mathematic), Kecerdasan ruang (Spatial
Intelegence), Kecerdasan gerak
(Kinestetic Intelegence), kecerdasan musik ( musical Intelegence),
kecerdasan beriteraksi sosial (inter personal intelegence), kecerdasan mengenal
diri sendiri (intra personal intelegence).
Bapak Ibu Guru terkasih …Tugas kita bukan sekadar
memindahkan (transver) ilmu dari otak kita ke otak siswa, tetapi membuat anak
belajar. Belajar adalah perubahan perilaku akibat sebuah pengalaman (Piaget). Belajar
adalah perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, belajar adalah perubahan dari
tidak bisa menjadi bisa, belajar adalah perubahan dari tidak terampil menjadi
terampil, belajar adalah perubahan dari tidak baik menjadi baik. Perubahan itu
akibat dari pengalaman belajar yang kita desain.
Maka kita harus memberdayakan
(empowering) dan mengayakan(enrichment) potensi anak dengan merancang sebuah aktivitas yang harus
dilakukan anak kemudian memberi ruang agar anak
melakukan aktivitas itu sehingga anak mendapat pengalaman belajar. Pada
ruang inilah anak akan menunjukkan ekspresi dan prestasinya.
Bapak dan Ibu Guru terkasih… setidaknya ada tiga ranah
yang harus dikembangkan pada diri anak, yaitu ranah kognitif, ranah afektif,
dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif adalah ranah yang terkait dengan
kemampuan logika dan berpikir anak. Ranah afektif adalah ranah yang terkait
dengan kemampuan bersikap anak. Ranah Psykomotorik adalah ranah yang terkait
dengan ketarmpilan atau skill anak.
Bapak dan Ibu guru terkasih… ada satu hal yang tidak
boleh kita lupakan, dalam membantu mengembangankan kemampuan pada tiga ranah tersebut yaitu membingkainya
dengan semangat nilai-nilai Ketruhanan (religious). Karena dengan membingkai
anak dengan nilai-nilai ketuhanan kehidupan anak akan lebih bermakna.
Bapak Ibu terkasih… lalu muncul
pertanyaan bagaimana caranya agar kognitif, afektif, psikomotorik yang di
bingkai oleh nilai-nilai ketuhan berkembang maksimal. Pertanyaan sederhana ini
akan terjawab dengan jawaban sederhana pula
yaitu “BERILAH CINTA
PADA MEREKA SAAT MEREKA BERUSAHA MENGEMBANGKAN KOGNITIF, AFEKTIF, DAN
PSKOMOTORIKNYA.”
Bapak Ibu Guru terkasih… sejatinya
setiap manusia termasuk anak-anak kita mempunyai liam kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi yaitu diberi rasa aman( perhatian), dipahami, dihargai,
dimengerti, dicintai.
Bapak IBu terkasih… ada baiknya
kalau kita merenungi hal-hal berikut:
a.
ketika
kita tak memberI rasa aman ( perhatian) pada anak kita maka biasanya anak kita
akan Cemas, gelisah, Menjadi takut dan menangis , menjadi
bandel, putus asa, tidak percaya diri,menyendiri, pendiam, agresif, emosional .
b.
Ketika kita tidak mau mengerti tentang anak kita
biasannya mereka akan Menangi Menyindiri menyendiri
tidak mau komunikasi lari dari rumah tidak percaya diri suka bertindak negatif dan Kecewa.
c.
Ketika kita tidak menghargai anak kita biasannya
mereka akan Malu, minder, pendiam, Membangkang, sedih, membandel, tdk puas, acuh tak acuh, pasif, stress , cari tempat pelarian , dan lari
dari rumah
d.
Ketika kita tidak memahami mereka mereka akan Kecew a, Menangis,Kesepian
Mogok belajar, tdk puas, acuh tak acuh, pasif dan stress, Kecewa, memberontak
Mogok belajar
Mogok belajar, tdk puas, acuh tak acuh, pasif dan stress, Kecewa, memberontak
Mogok belajar
e.
Ketika kita tidak mencintai mereka akan Nakal, Ngambeg, menangis
Rendah diri,minder, menjauhi ortu, pendiam, irihati,p endendam,tdk punya kepribadian, cari cinta di luar rmh
Rendah diri,minder, menjauhi ortu, pendiam, irihati,p endendam,tdk punya kepribadian, cari cinta di luar rmh
Bapak
Ibu terkasih…mudah-mudahan Bapak Ibu mampu mengembangkan anak-anak kita untuk
menjadi bintang-bintang yang bermakna untuk kehidupan dan peradapannnya.
Akhirnya
saya ucapkan selamat mengenang hari 2 mei ini, mudah-mudahan hari tersebut
selalu memperingatkan diri kita untuk menjadi guru yang mampu menjadikan
anak-anak kita sebagai bintang yang bermakna untuk kehidupannya.
*Pengawas Dinas Pendidikan Tanggamus
No comments:
Post a Comment