SD, SMP, SMA, dan SMK Kabupaten Tanggamus Masih Berstatus Menuju SNP
(Refleksi Akhir Tahun Para
Pengawas)
GISTING, 18 DESEMBER 2012 - Rapat koordinasi pengawas pendidikan
se-Kabupaten Tanggamus baru usai digelar. Rapat yang dilaksanakan Selasa, 18 Desember
2012 tersebut bertempat di Aula Serumpun Padi, Kutadalom, Kecamatan Gisting.
Rapat tersebut bukan hanya dihadiri seluruh pengawas dinas pendidikan dari semua
jenjang, juga di hadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus, Drs. Anas
Anshori. MS.i
Muhamammad Munawar, M.Pd., selaku
penanggung jawab acara, mengatakan” Rapat koordinasi antarpengawas Dinas
pendidikan Kabupaten Tanggamus ini digelar sebagai bentuk pertanggungjawaban
pengawas terhadap hasil-hasil kepengawasan semester ganjil tahun pelajaran
2012/ 2013 di sekolah-sekolah binaannya”
“ Rakor ini bertujuan untuk menyampaikan Progrees Reeport dari
masing-masing pengawas terkait tingkat ketercapaian delapan standar pendidikan
pada sekolah-sekolah binaan di Tanggamus” imbuhnya.
Rapat Kooridinasi yang digelar
dari pukul 08.00 s.d.15.30 tersebut lebih difokuskan pada pembahasan dan
tanggapan terhadap hasil laporan pertanggungjawaban, dan tindak lanjutnya.
Tidak seperti biasnya laporan yang biasanya
dilaporkan oleh koordinator masing-masing
jenjang. Dalam hal ini jenjang TK, jenjang SD, jenjang SMP, jenjang SMA,
dan jenjang SMK. Laporan kali ini semua jenjang dilaporkan oleh satu orang dalam
bentuk satu paket laporan.
Drs. Hadi Kuncoro, selaku korwas
mengatakan“ Sengaja laporan ini dibuat satu paket laporan yang terdiri dari
jenjang TK, SD, SMP, SMA, dan SMK yang kemudian laporannya dibacakan oleh satu
orang. Hal ini, dimaksudkan untuk
menghilangkan dikotomi antara pengawas TK, pengawas, SD, pengawas SMP, dan
pengawas SMA serta pengawas SMK. Semua pengawas adalah sama mereka bertugas
membina sekolah- sekolah untuk meningkatkan mutu di sekolah binaanya, hanya fokus
pekerjaaan yang berbeda”.
“ Sebelum pelaksanaan rakor ini
pengawas di masing-masing jejang sudah melakukan rakor perjenjang. Jenjang TK
dilaksanakan di TK Pembina 6 Desember 2012, Jenjang SD dilaksankan di SDN 1 Way
Jaha 12 Desember, dan jenjang SMP,SMA, SMK tanggal 10 Desember 2012 di SMAN 1
Sumberejo. Setelah mereka melaksanakan rakor penjenjang mereka menunjuk wakil
untuk melakukan rakor semua jenjang. Dalam rakor semua jejang ini disepakati juga
conten dan sistematika laporan. Di bawah koordinasi tim perumus yang diketuai
Drs. Gembong Sumadiono, M.Pd. maka dibuatlah laporan ini. Jadi, walaupun
laporan progress report ini di
laporkan dalam satu paket, tetapi sesunggunya sudah mencerminkan dan mengakomodasi laporan semua jenjang, ” imbuhnya
Penyampaian progres report yang disampaikan oleh Drs. Aris Munandar, M.Pd.I. ini berisi rerata tingkat ketercapain
sekolah-sekolah di Tanggamus terkait dengan delapan standar nasional
pendidikan. Status sebuah sekolah dalam laporan ini menggunakan kategori
kuantitatif dan kualitatif, yaitu jika data kuantitatif ketercapaian 1,00 – 2,00 bermakna Standar Pelayanan
Minimal; data kuantitatif 2,01 – 2,99 bermakna menuju Standar Nasional
Pendidikan; data kuantitatif 3,00 –
3,99 bermakna mencapai Standar Nasional Pendidikan;
data kuantitatif 4,00 – 5,00 bermakna melampaui Standar Nasional Pendidikan.
Status sekolah di
Tanggamus berdasarkan laporan tersebut adalah:
A.
Tingkat Ketercapaian Delapan Standar
Pendidikan di Jenjang Sekolah Dasar
NO
|
KOMPONEN DAN
ASPEK
|
RATA2 MAX
|
RATA2 HASIL
|
% SKOR PRLHN
|
KRITERIA
|
1
|
Standar Isi
|
5
|
2,69
|
54%
|
Cukup
|
2
|
Standar Proses
|
5
|
2,87
|
57%
|
Cukup
|
3
|
SKL
|
5
|
2,77
|
55%
|
Cukup
|
4
|
Standar PTK
|
5
|
2,66
|
53%
|
Cukup
|
5
|
Standar Sarana Prasarana
|
5
|
2,38
|
48%
|
Cukup
|
6
|
Standar Pengelolaan
|
5
|
2,83
|
57%
|
Cukup
|
7
|
Standar Pembiayaan
|
5
|
2,90
|
58%
|
Cukup
|
8
|
Standar Penilaian
|
5
|
2,80
|
56%
|
Cukup
|
RATING STANDAR
|
2,74
|
Cukup
|
|||
PREDIKAT PADA
KRITERIA
|
Menuju SNP
|
B. Tingkat
Ketercapaian Standar Pendidikan di Jenjang SMP
NO
|
KOMPONEN DAN
ASPEK
|
RATA2 MAX
|
RATA2 HASIL
|
% SKOR PRLHN
|
KRITERIA
|
1
|
Standar Isi
|
5
|
2,67
|
53%
|
Cukup
|
2
|
Standar Proses
|
5
|
2,57
|
51%
|
Cukup
|
3
|
SKL
|
5
|
2,22
|
44%
|
Cukup
|
4
|
Standar PTK
|
5
|
2,67
|
53%
|
Cukup
|
5
|
Standar Sarana Prasarana
|
5
|
2,37
|
47%
|
Cukup
|
6
|
Standar Pengelolaan
|
5
|
2,82
|
56%
|
Cukup
|
7
|
Standar Pembiayaan
|
5
|
2,86
|
57%
|
Cukup
|
8
|
Standar Penilaian
|
5
|
2,59
|
52%
|
Cukup
|
RATING STANDAR
|
2,60
|
Cukup
|
|||
PREDIKAT PADA
KRITERIA
|
Menuju SNP
|
C. Tingkat
Ketercapaian Standar Pendidikan di Jenjang SMA
NO
|
KOMPONEN DAN
ASPEK
|
RATA2 MAX
|
RATA2 HASIL
|
% SKOR PRLHN
|
KRITERIA
|
1
|
Standar Isi
|
5
|
2,44
|
49%
|
Cukup
|
2
|
Standar Proses
|
5
|
2,53
|
51%
|
Cukup
|
3
|
SKL
|
5
|
2,14
|
43%
|
Cukup
|
4
|
Standar PTK
|
5
|
2,56
|
51%
|
Cukup
|
5
|
Standar Sarana Prasarana
|
5
|
2,39
|
48%
|
Cukup
|
6
|
Standar Pengelolaan
|
5
|
2,67
|
53%
|
Cukup
|
7
|
Standar Pembiayaan
|
5
|
2,85
|
57%
|
Cukup
|
8
|
Standar Penilaian
|
5
|
2,51
|
50%
|
Cukup
|
RATING STANDAR
|
2,51
|
Cukup
|
|||
PREDIKAT PADA
KRITERIA
|
Menuju SNP
|
D. Tingkat
Ketercapaian Standar Pendidikan di Jenjang SMK
NO
|
KOMPONEN DAN
ASPEK
|
RATA2 MAX
|
RATA2 HASIL
|
% SKOR PRLHN
|
KRITERIA
|
1
|
Standar Isi
|
5
|
2,46
|
49%
|
Cukup
|
2
|
Standar Proses
|
5
|
2,35
|
47%
|
Cukup
|
3
|
SKL
|
5
|
2,27
|
45%
|
Cukup
|
4
|
Standar PTK
|
5
|
2,69
|
54%
|
Cukup
|
5
|
Standar Sarana Prasarana
|
5
|
2,22
|
44%
|
Cukup
|
6
|
Standar Pengelolaan
|
5
|
2,71
|
54%
|
Cukup
|
7
|
Standar Pembiayaan
|
5
|
2,50
|
50%
|
Cukup
|
8
|
Standar Penilaian
|
5
|
2,32
|
46%
|
Cukup
|
RATING STANDAR
|
2,44
|
Cukup
|
|||
PREDIKAT PADA
KRITERIA
|
Menuju SNP
|
Laporan ini juga
memberikan beberapa rekomendasi terkait upaya peningkatan mutu sekolah di
kabupaten ini, yaitu:
A. Untuk Sekolah, Agar sekolah: (1) Melakukan
analisis konteks/evaluasi diri sekolah terhadap kondisi 8 (delapan) standar
pendidikan setiap awal tahun pelajaran
sebagai landasan membuat program kerja sekolah; (2) Membuat program kerja
pencapaian standar pendidikan yang nyata dan terinci sesuai dengan visi dan
misi sekolah; (3) Melaksanakan semua program yang dibuat dengan melibatkan stake
holder sekolah mulai dari komite sekolah, pengawas, pendidik, tenaga
kependidikan, dan peserta didik. (4) Melakukan
koordinasi dengan pihak terkait, dengan pengawas, dinas pendidikan kabupaten
Tanggamus, MKKS, MKPS dan pihak lain, untuk mengatasi segala kendala dan
masalah yang timbul
B.
Untuk
Komite, Agara Komite (1) Memberikan dukungan moril dan materil terhadap segala upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan pencapaian
standar pendidikan yang akan berdampak pada peningkatan mutu sekolah; (2) Melakukan
koordinasi terhadap pihak sekolah bila ada masalah-masalah yang muncul dalam
pemenuhan 8 (delapan) standar pendidikan
C.
Untuk
Dinas Pendidikan, agar Dinas Pendidikan: (1) Menguatkan koordinasi kepada pihak
sekolah dan pengawas dalam menyamakan pandangan dan langkah dalam pencapaian
standar pendidikan; (2) Memfasilitasi kegiatan penambahan informasi hal-hal
terbaru bagi sekolah melalui kegiatan-kegiatan sosialisasi dan atau workshop
terutama terkait deregulasi peraturan-peraturan, 4 pilar pendidikan (standar
isi, SKL, standar proses, dan standar penilaian), sehingga seluruh informasi
akan tersampaikan secara serentak (3) Memfasilitasi kegiatan peningkatan mutu
dan pemberian motivasi SDM sekolah
disertai dukungan dana yang memadai untuk kegiatan yang bersifat rutin tahunan
yang bersifat nasional seperti Pemilihan Guru, Kepala Sekolah berprestasi, OSN,
O2SN. (4) Mengalokasikan dukungan dana untuk
kegiatan operasional setiap tahun bagi organisasi fungsional agar dapat
berjalan dengan baik seperti : APSI, Korwas, MKKS. MKPS, KKS, MGMP, dan KKG.
“ Saya sangat mengapresiasi laporan ini,
karena laporan ini alur kerja dan
sistematikanya sangat akademik dan ilmiah, hasil laporan ini semakna dengan
hasil Evaluasi Diri Sekolah yang dilakukan LPMP lampung, padahal pendekatan dan
metodelogi berbeda. Dari laporan tadi ternyata posisi sekolah di Kabupaten
Tanggamus berkisar angka 2 mengarah ke 3 hal ini berarti baru menuju SNP” kata kepala Dinas Pendidikan
Tanggamus saat memberi tanggapan.
“ Saya berharap laporan ini dapat dijadikan data awal yang dapat
dijadikan rujukan para pengawas dalam membuat program pembinaan di sekolah,
Para kepala sekolah dalam membuat RKS dan RKAS, serta pemangku kepentingan lainya
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Tanggamus” imbuhnya.
Lebih lanjut, Drs. Anas Anshori
berharap setiap kerja-kerja pengawas dapat dibuat secara tertulis dalam bentuk best practice, sehingga tidak hanya
terdengar tetapi juga terbaca, terlihat dan teryakini oleh publik. Dengan
demikian, publik akan lebih mengapresiasi kerja-kerja pengawas. Mudah-mudahan
pengawas yang dahulu dianggap sebagai manusia “the old invalid man akan bergeser menjadi the young valid and full
creativity man”
No comments:
Post a Comment